Bulog Lebak Pandeglang Siap Beli Gabah dan Beras Petani Dengan HPP Baru

Fijar Banten
By -
0

PANDEGLAN –Perum Bulog Kantor Cabang Lebak-Pandeglang pada 2025 ini siap mengoptimalkan penyerapan gabah dan beras petani di wilayahnya.

Penyerapan akan dilakukan sesuai dengan kualitas dan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang baru.

Pimpinan Cabang Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang, Agung Trisakti, mengungkapkan bahwa pihaknya mengadakan sosialisasi kepada seluruh mitra kerja pengadaan di wilayah Perum Bulog Cabang Lebak terkait penyesuaian Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan beras.

Penyesuaian ini dilakukan setelah terbitnya Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025, yang mengatur perubahan HPP serta rafaksi harga gabah dan beras.

“Hari ini kami sosialisasikan keputusan terbaru terkait HPP. Bulog akan menyerap hasil produksi petani lokal dengan harga Rp6.500 per kilogram untuk Gabah Kering Panen (GKP) dan Rp12.000 per kilogram untuk beras,” ungkap Agung, Senin 20 Januari 2025, pada acara sosialisasi penyerapan gabah dan beras dalam negeri tahun 2025 yang berlangsung di Hotel S’Rizki Pandeglang, Banten.

Agung menjelaskan, penyerapan gabah dan beras akan disesuaikan dengan kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Gabah Kering Panen (GKP) dengan kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen dihargai Rp6.500 per kilogram. Untuk gabah di luar kualitas, akan dibeli dengan harga penyesuaian sesuai aturan Badan Pangan Nasional,” jelasnya.

Penyesuaian harga ini diharapkan dapat mendukung kesejahteraan petani sekaligus meningkatkan serapan hasil produksi lokal.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang, Nasir mengatakan bahwa para petani di Kabupaten Pandeglang yang menjadi mitra Bulog diharapkan dapat mendukung program swasembada pangan nasional.

“Kita panen raya sekitar awal Maret. Diharapkan para petani seluruh mitra Bulog bisa berpartisipasi menyetorkan gabah atau beras kepada Bulog. Ini arahan dari Bapak Presiden agar tidak ada lagi impor beras. Kita harus yakin pada potensi produksi dalam negeri,” kata Nasir.

Oleh karenanya, menurut Nasir penyesuaian harga yang dilakukan bertujuan untuk memberikan harga yang menguntungkan petani, sehingga mereka bisa menikmati hasil panennya.

“Langkah ini mendukung program swasembada pangan nasional dan mencegah impor beras, seiring dengan penyesuaian harga yang menguntungkan petani,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa penyesuaian harga yang telah ditetapkan pemerintah sangat menguntungkan para petani.***

“Dengan harga yang bagus, para petani bisa menikmati hasil panen mereka,” jelasnya.

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn more
Ok, Go it!